Tamponade Jantung Penyakit Jantung Akibat Penumpukan Cairan

Tamponade Jantung Penyakit Jantung Akibat Penumpukan Cairan – Tamponade jantung atau cardiac tamponade adalah keadaan selagi berjalan penumpukan cairan pada area di kurang lebih jantung. Penumpukan ini menekan jantung dan mencegahnya memompa darah secara normal. Organ jantung sebetulnya diselubungi oleh sebuah kantung yang terdiri dari dua lapisan tidak tebal serat, yakni perikardium. Normalnya, hanya terdapat sedikit cairan pada selubung memiliki serat ini. Cairan selanjutnya berfungsi untuk menahan terjadinya gesekan antara kedua lapisan selubung. Pasalnya, keduanya dapat bergerak selagi jantung Anda berdetak. Namun, pada masalah tertentu, berjalan penumpukan cairan pada kedua lapisan tidak tebal pada kantung memiliki serat ini. Jika sudah demikian, keadaan ini menyebabkan jantung susah untuk mengembang.

Hal ini berjalan akibat terdapatnya tekanan dari cairan yang menumpuk. Lalu, jantung dapat jadi ada masalah memompa darah yang masuk dan keluar.

Alhasil, kuantitas darah kaya dapat oksigen yang mengalir ke semua tubuh dapat berkurang. Jika proses penumpukan cairan ini berjalan sangat cepat, Anda kemungkinan dapat mengalami tamponade jantung jangka pendek.

Tanpa penanganan langsung, keadaan ini mampu mengancam nyawa Anda. Kondisi ini tergolong penyakit jantung yang jarang terjadi. Namun, siapa saja mampu mengalaminya.

Tanda & tanda-tanda tamponade jantung
Apa saja sinyal dan tanda-tanda dari tamponade jantung?
Pada tamponade jantung akut, tanda-tanda yang muncul biasanya tergolong kritis dan muncul secara tiba-tiba. Sementara itu, kalau mengalami tamponade jantung sub akut, Anda kemungkinan tidak dapat merasakan tanda-tanda sejak awal.

Tamponade Jantung Penyakit Jantung Akibat Penumpukan Cairan

Namun, tanda-tanda dari penyakit jantung ini dapat jadi kritis bersamaan waktu. Berikut adalah sebagian tanda-tanda lazim yang kemungkinan Anda alami kalau mengalami tamponade jantung:

Nyeri dada atau rasa tak nyaman pada area dada.
Sesak napas.
Napas pendek-pendek.
Jantung berdetak cepat (palpitasi)
Pembuluh darah pada leher membesar.
Pingsan.
Pembengkakan pada lengan dan kaki.
Rasa sakit pada perut anggota atas.
Perut yang mulai sakit.
Demam, terlebih selagi Anda mengalami infeksi.
Gangguan ketakutan sampai tak mampu diam.
Kulit jadi pucat atau membiru.
Penyakit kuning.
Mudah mengantuk.
Pusing kepala.
Selain itu, sering kadang penyakit yang termasuk mampu Anda sebut sebagai Beck’s triad ini termasuk mampu menyebabkan tekanan darah yang sangat rendah.

Pada selagi itu, Anda kemungkinan mengalami sebagian gejala, layaknya tangan dan kaki yang mulai dingin, kulit berubah jadi pucat, dan jadi jarang membuang air kecil.

Mengingat tanda-tanda dari penyakit ini tidak jauh berlainan bersama dengan penyakit lainnya, Anda harus memastikan keadaan kesegaran ke dokter. Tujuannya, untuk sadar penyakit apa yang sebetulnya Anda alami.

Penyebab tamponade jantung
Apa penyebab dari keadaan ini?
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, tamponade jantung berasal dari penumpukan cairan pada kantung yang terdapat pada kurang lebih jantung.

Istilah medis untuk penumpukan cairan ini adalah efusi perikardium. Nah, sebagian keadaan yang mampu menyebabkan terjadinya penumpukan cairan yang kemudian menyebabkan tamponade jantung adalah:

Infeksi pada kantung perikardium.
Kanker paru stadium akhir.
Peradangan pada kantung perikardium akibat serangan jantung.
Trauma dari prosedur medis yang dilakukan pada organ jantung.
Tumor jantung.
Gagal jantung.
Kelenjar tiroid yang tidak aktif.
Kanker darah.
Penyakit auto imun.
Reaksi dari obat tertentu.
Pengobatan radiasi yang dilakukan pada area dada.
Gagal ginjal kronis.
Setelah menekuni operasi bedah jantung.
Namun, sering kadang para ahli medis ada masalah untuk memilih keadaan penyebab terjadinya tamponade jantung.

Diagnosis & penyembuhan tamponade jantung
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Apa saja tes untuk mendiagnosis tamponade jantung?
Tim medis tentu dapat menanyakan tentang keadaan dan juga riwayat kesegaran Anda. Tak hanya itu, Anda kemungkinan harus menekuni tes kesegaran terlebih dahulu.

Biasanya, pada tes kontrol kesehatan, dokter dapat beroleh informasi seputar hal-hal selanjutnya ini:

Tamponade Jantung Penyakit Jantung Akibat Penumpukan Cairan

Tekanan darah selagi Anda menarik napas dalam-dalam.
Detak jantung yang lebih dari 100.
Suara detak jantung yang hanya terdengar sayup-sayup lewat stetoskop.
Pembuluh darah pada leher yang kemungkinan sedikit menonjol tetapi tekanan darah rendah.
Lemahnya detak periferal.
Ada sebagian model kontrol yang dapat menopang dokter memilih diagnosis pada keadaan kesegaran Anda, seperti:

Echocardiogram, untuk memandang cairan yang ada di kurang lebih jantung.
Electrocardiogram (ECG), untuk memeriksa kesibukan listrik jantung.
Penggunaan sinar X-ray yang mengarah ke dada untuk memandang anatomi jantung.
CT scan atau kontrol mengfungsikan MRI.
Tes darah untuk memeriksa ada tidaknya infeksi.
Pemeriksaan darah untuk mendiagnosis ada atau tidaknya penyakit auto imun.
Pemeriksaan cairan untuk memastikan terdapatnya kanker atau infeksi.
Apa saja metode penyembuhan untuk menanggulangi tamponade jantung?
Tamponade jantung kerap kali jadi keadaan kritis darurat dan butuh penanganan yang cepat dan tepat. Nah, prosedur medis untuk menanggulangi keadaan ini biasanya bergantung pada penyebabnya.

Pada masalah dimana keadaan ini disebabkan data sdy oleh penumpukan cairan pada kantung perikardium, maka penanganan dapat berfokus untuk memindahkan cairan yang menumpuk pada kantung perikardium.

Prosedur yang paling kerap dokter laksanakan untuk menanggulangi keadaan ini adalah perikardiosintesis. Pada pelaksanaannya, tim medis dapat mengfungsikan sebuah jarum dan kateter untuk memindahkan cairan tersebut.

Namun, pada masalah tertentu, tim medis kemungkinan dapat mengeringkan atau mengeluarkan cairan dari kantung perikardium selagi prosedur operasi untuk penyakit jantung.

Hal ini dapat sangat menopang untuk sadar penyebab dari cardiac tamponade ini. Bahkan, metode ini dapat menopang menahan terjadinya penumpukan cairan kembali.

Tak hanya itu, tanda-tanda dari penyakit ini dapat mereda setelah cairan dikeluarkan. Namun, hasil akhir dari keadaan ini sangat bergantung pada penyebab terjadinya penumpukan cairan, tingkat keparahan kondisi, kecepatan dari proses pemulihan, dan masalah kesegaran yang lain.

Namun, tak sekedar itu, ada pula sebagian penyembuhan yang kemungkinan dapat dokter laksanakan untuk menopang menanggulangi keadaan kesegaran Anda:

Istirahat bersama dengan langkah mengangkat kaki ke atas demi kurangi beban kerja jantung.
Penggunaan obat inotropik layaknya dobutamine untuk menambah fungsi jantung.
Pemberian oksigen untuk kurangi beban kerja jantung.
Terapi untuk menanggulangi tamponade jantung
Selain itu, ada sebagian terapi yang termasuk mampu Anda jalani untuk kurangi cairan pada jantung:

Pengawasan keadaan jantung bersama dengan echocardiogram.
Penggunaan obat untuk menambah tekanan darah yang sangat rendah.
Pemberian obat pereda rasa sakit layaknya aspirin.
Penggunaan obat anti peradangan, layaknya aspirin, ibuprofen, steroid, atau colchicine.
Transfusi darah kalau berjalan penumpukan cairan akibat trauma atau operasi bedah jantung.
Pencegahan pada tamponade jantung
Menurut Cedars Sinai, Anda mampu kurangi risiko Anda pada sebagian keadaan yang mampu menyebabkan tamponade jantung, contohnya memelihara kesegaran jantung bersama dengan laksanakan sebagian hal berikut:

Atur pola makan dan membiasakan diri untuk mengkonsumsi makanan sehat untuk jantung.
Rutin berolahraga setidaknya lima kali di dalam satu minggu.
Jaga berat badan agar senantiasa ideal.
Hindari mengkonsumsi sangat banyak alkohol.
Rutin memeriksakan keadaan kesegaran ke dokter.
Meski demikian, kerap kali Anda tidak mampu menahan terjadinya tamponade jantung. Oleh karena itu, salah satu langkah untuk hindari penyakit ini adalah menahan beragam penyakit jantung yang menambah risiko Anda mengalami keadaan ini.

Updated: November 18, 2021 — 6:01 am

Tinggalkan Balasan