Serpihan Kecil Plastik yang Berbahaya bagi Kesehatan

Serpihan Kecil Plastik yang Berbahaya bagi Kesehatan – Keseharian Anda mungkin tidak bakal terlepas dari penggunaan plastik. Selain tidak terurai secara alami, plastik juga bisa berubah jadi serpihan-serpihan kecil yang disebut mikroplastik.

Paparan materi ini ke didalam makanan mulai jadi ketakutan untuk banyak kalangan. Lantas, apa bahaya mikroplastik bagi kesehatan? Simak pembahasannya selanjutnya ini.

Mikroplastik adalah serpihan plastik yang berukuran kurang dari lima milimeter. Materi ini bisa ditemukan didalam air, tanah, maupun udara yang Anda hirup.

Limbah plastik mengalami proses penguraian oleh lingkungan, juga dari cahaya matahari. Proses ini mengakibatkan plastik jadi rapuh dan pecah.

Meski tidak terurai sepenuhnya, materi ini bakal berubah jadi potongan-potongan kecil yang disebut mikroplastik.

Selain berasal dari penguraian plastik besar, mikroplastik juga sengaja dibuat oleh manusia, seandainya sebagai bahan abrasif untuk prosedur sandblasting hingga butiran mikro (microbeads) didalam pembersih wajah.

Jenis-jenis mikroplastik

Pada dasarnya, mikroplastik bisa ditemukan di mana saja. Salah satu ketakutan yang kian dibicarakan yaitu paparan mikroplastik didalam makanan.

Serpihan Kecil Plastik yang Berbahaya bagi Kesehatan

Sebuah laporan dari World Wide Fund for Nature (WWF) menyatakan bahwa setiap orang memiliki risiko menelan kurang lebih lima gram plastik per minggunya.

Penelitian didalam jurnal Environmental Science & Technology (2019) juga menemukan bahwa orang Amerika berisiko konsumsi 39.000–52.000 partikel mikroplastik per tahun dari makanan laut (seafood), air, gula, garam, dan alkohol.

Angka selanjutnya mungkin bakal lebih tinggi pada orang yang miliki kebiasaan minum air kemasan plastik.

Adapun beberapa jenis mikroplastik yang lazim terpapar ke didalam makanan ialah sebagai berikut.

Bisphenol-A (BPA). Bahan kimia untuk menghasilkan plastik polikarbonat yang kuat, layaknya pada wadah makanan dan product kebersihan.
Ftalat (phthalate). Bahan kimia untuk menghasilkan data sydney plastik yang fleksibel, transparan, dan tahan lama layaknya pada wadah makan.
Dioksin. Bahan kimia yang merupakan product sampingan herbisida dan pemutih kertas yang mencemari lingkungan.
Polietilen dan polipropilen. Bahan kimia untuk kemasan plastik makanan, seperti polyethylene terephthalate (PET), high density polyethylene (HDPE), low density polyethylene (LDPE), dan polypropylene (PP).
Dampak jelek mikroplastik bagi kesehatan

Tingginya paparan plastik, baik dari makanan atau lingkungan, tentu bisa mengundang problem kesehatan.

Berikut ini merupakan sejumlah bahaya mikroplastik yang sebaiknya Anda waspadai.

1. Memicu problem hormon

Bahan kimia didalam kemasan kaleng dan botol plastik, layaknya bisphenol-A atau BPA bisa mengakibatkan problem hormon.

BPA tergolong sebagai bahan kimia pengganggu endokrin atau endocrine disrupting chemical (EDC) yang meniru faedah hormon tubuh.

Paparan materi ini berisiko mengakibatkan problem kesuburan, baik pada pria maupun wanita. BPA bisa mengurangi kuantitas hormon reproduksi, layaknya estrogen dan testosteron.

Di samping tu, problem hormon akibat mikroplastik juga berdampak pada perkembangan sindrom ovarium polikistik (PCOS).

2. Memengaruhi perkembangan janin

Sebagai tidak benar satu jenis mikroplastik, BPA juga berdampak jelek pada perkembangan janin.

Paparan BPA sepanjang kehamilan bisa menambah risiko cacat lahir, problem perkembangan perilaku, dan problem hormonal pada bayi di kemudian hari.

Selain itu, paparan ftalat atau phthalate sebelum saat lahir juga bisa merubah perkembangan alat kelamin laki-laki apalagi hingga jaman pubertas.

Anak laki-laki yang terpapar flatat didalam kadar tinggi mungkin terlahir dengan testis yang belum turun sempurna dan ukuran penis yang kecil.

3. Mengganggu kesegaran usus

Mikroplastik didalam makanan juga berbahaya data hk untuk kesegaran usus. Bagian proses pencernaan ini memainkan fungsi mutlak pada kekebalan tubuh manusia.

Paparan materi ini secara berkelanjutan pada usus bakal merubah sel-sel kekebalan di dalamnya dan mengakibatkan keadaan yang disebut dysbiosis.

Kondisi ini terjadi kala mikrobiota usus tidak seimbang, di mana sangat banyak bakteri jahat.

Pada akhirnya, dysbiosis bisa mengundang komplikasi, juga irritable bowel syndrome (IBS), infeksi jamur, hingga kanker usus besar (kolorektal).

4. Meningkatkan risiko penyakit kronis

Plastik tidak hanya terpecah jadi mikroplastik. Materi ini bisa terus terurai hingga jadi partikel debu yang disebut nanoplastik.

Paparan nanoplastik baik didalam wujud BPA, ftalat, maupun dioksin didalam jangka panjang bisa mengakibatkan peradangan, resistensi insulin, hingga obesitas.

Berbagai aspek selanjutnya tentu mengakibatkan Anda lebih berisiko mengalami penyakit kronis, juga penyakit jantung dan diabetes jenis 2.

Cara mengurangi bahaya mikroplastik

Meski paparan serpihan plastik tidak bisa dihindari sepenuhnya, Anda bisa mengurangi bahayanya dengan langkah-langkah selanjutnya ini.

1. Batasi konsumsi makanan laut

Konsentrasi mikroplastik paling tinggi biasanya ditemukan pada makanan laut, terlebih kerang.

Sebuah studi didalam jurnal Current Opinion In Food Science (2021) memperkirakan, orang yang teratur makan kerang bisa konsumsi 2.602–16.288 partikel mikroplastik setiap tahun.

Maka dari itu, Anda mungkin wajib membatasi konsumsi makanan laut. Jika ingin makan seafood, lebih baik pilih yang berkwalitas tinggi dan diketahui mengerti sumbernya.

2. Konsumsi makanan segar

Mengonsumsi makanan fresh menopang Anda mengurangi bahaya mikroplastik dari makanan.

Sebaliknya, kebiasaan kerap konsumsi makanan olahan didalam kemasan plastik dan kaleng mengakibatkan tubuh lebih ringan terpapar mikroplastik, layaknya BPA dan flatat.

Tidak hanya itu, rendahnya zat gizi dan bahaya mikroplastik dari makanan olahan juga bisa menambah risiko penyakit kronis, layaknya diabetes dan penyakit jantung.

3. Hindari penggunaan plastik sekali pakai

Mikroplastik biasanya berasal dari limbah plastik. Oleh karena itu, Anda lebih baik menjauhi penggunaan plastik sekali pakai, layaknya sedotan, gelas, dan alat makan.

Untuk mengurangi paparan materi ini ke makanan, Anda juga bisa gunakan wadah makanan alternatif tidak cuman plastik.

Cobalah untuk gunakan wadah makanan dan peralatan makan dari bahan yang lebih aman, layaknya kaca atau stainless steel.

4. Gunakan botol air kaca atau stainless steel

Ketimbang botol plastik, Anda bisa berubah gunakan botol air minum berbahan kaca atau stainless steel untuk mengurangi bahaya mikroplastik.

Hindari pula kebiasaan minum air dari botol plastik yang hangat. Ini karena panas bisa mengakibatkan pemindahan mikroplastik dari kemasan ke didalam air.

Apabila Anda ingin minum air didalam kemasan botol maupun galon, selalu menyimak penyimpanannya. Sebisa mungkin, simpanlah air kemasan di area yang jauh dari cahaya matahari.

5. Rutin membersihkan rumah

Mikroplastik dan nanoplastik bisa ditemukan di mana saja, juga debu didalam tempat tinggal Anda.

Untuk mengurangi risikonya, Anda wajib teratur membersihkan tempat tinggal terlebih pada area yang rawan debu, layaknya bagian atas dan kolong furnitur, jendela, ventilasi, dan pot tanaman.

Anda juga bisa gunakan air purifier dengan filter HEPA (high efficiency particulate air) yang menopang menyaring partikel nanoplastik dari udara.

Meski berukuran kecil, paparan mikroplastik didalam jangka panjang tentu bisa mengakibatkan pengaruh jelek bagi tubuh.

Penting untuk mengurangi risikonya dengan mengurangi penggunaan plastik sekaligus menerapkan gaya hidup sehat dan bersih.

Updated: Juni 21, 2022 — 8:39 am