Henti Jantung dan Serangan Jantung Apa Bedanya

Henti Jantung dan Serangan Jantung Apa Bedanya – penyakit jantung terdiri berasal dari bermacam macam jenis, contohnya serangan jantung dan henti jantung. Keduanya merupakan keadaan yang berbeda pada jantung. Sayangnya, masih tersedia yang berasumsi bahwa keduanya adalah keadaan yang mirip gara-gara mengundang akibat yang fatal. Memangnya, apa perbedaan henti jantung dan serangan jantung? Yuk, pelajari perbedaannya berikut ini.

Perbedaan henti jantung dan serangan jantung
Henti jantung dan serangan jantung sama-sama menyerang jantung, yakni organ tubuh yang bertugas untuk memompa darah. Namun, bukan bermakna keduanya adalah keadaan yang sama.

Supaya tidak kembali tidak benar perihal serangan jantung atau henti jantung, berikut ini tersedia lebih dari satu perbedaan yang dapat Anda perhatikan.

1. Definisi berasal dari penyakitnya
Perbedaan dua keadaan ini dapat diamati berasal dari definisinya. Henti jantung (cardiac arrest) merupakan suatu keadaan problem yang fatal dimana jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba gara-gara problem gaya listrik pada otot jantung.

Kondisi berikut menyebabkan jantung tidak dapat berdetak bersama normal dan menyebabkan keadaan aritmia (gangguan denyut jantung). Akibatnya, berdampak pada distribusi darah ke semua tubuh yang terganggu. Kematian dapat terjadi didalam hitungan menit gara-gara organ didalam vital, terlebih otak, tidak menerima darah yang cukup.

Henti Jantung dan Serangan Jantung Apa Bedanya

Sementara itu, serangan jantung (heart attack) adalah keadaan fatal yang terjadi kala jantung tidak menerima lumayan aliran oksigen berasal dari aliran darah yang menuju jantung. Hal ini disebabkan terdapatnya penyumbatan pembuluh darah arteri, sehingga jantung mengalami kekurangan asupan darah yang memiliki kandungan oksigen.

Kondisi serangan jantung dapat terjadi didalam durasi sampai hitungan jam. Selama durasi kala ini berikut anggota jantung yang tidak menerima oksigen terus mengalami rusaknya berupa kematian otot jantung, kecuali tidak ditangani dapat menyebabkan kematian. Berbeda bersama henti jantung, jantung tidak berhenti berdetak selama mengalami serangan.

2. Gejala yang ditimbulkan
Selanjutnya, perbedaan henti jantung dan serangan jantung terhitung dapat diamati berasal dari tanda-tanda yang ditimbulkan. Berdasarkan situs Mayo Clinic, henti jantung mendadak kebanyakan mengundang gejala, seperti:

Tubuh roboh dan hilang kesadaran.
Denyut nadi tidak tersedia dan tidak bernapas.
Sebelum tanda-tanda di atas terjadi, lebih dari satu di antaranya kadang mengalami isyarat seperti rasa tidak nyaman atau nyeri dada, sesak napas, dan jantung berdebar atau palpitasi.
Sementara serangan jantung akan mengundang tanda-tanda yang agak berbeda, seperti:

Sesak napas disertai tubuh kelelahan dan mengeluarkan keringat dingin.
Dada nyeri seperti ditekan atau diremas yang menyebar sampai ke leher, rahang, dan punggung. Gejala ini terjadi secara berulang sebagai isyarat peringatan.
Sakit kepala enteng atau pusing mendadak.
Perut terasa mual atau mulas.
3. Penyebab atau persoalan kesehatan yang mendasari
Anda terhitung dapat menyaksikan perbedaan keduanya berasal dari penyebab atau persoalan kesehatan yang mendasari.

Henti Jantung dan Serangan Jantung Apa Bedanya

Sebagian besar persoalan henti jantung disebabkan oleh aritmia yang berasal berasal dari bilik jantung, yakni fibrilasi ventrikel. Namun, aritmia terhitung dapat berasal berasal dari serambi kanan jantung, yakni atrial fibrilasi yang menyebabkan problem isyarat untuk memompa darah pada otot bilik jantung dan berakibat terjadinya henti jantung.

Henti jantung lebih mungkin dialami seseorang yang lahir bersama cacat jantung bawaan. Beberapa kejadian trauma terhitung dapat menyebabkan henti jantung secara mendadak seperti kala tersetrum, overdosis obat, aktivitas fisik sangat berat, kehilangan banyak darah, penyumbatan saluran pernapasan, mengalami kecelakaan, tenggelam, dan hipotermia.

Beda bersama henti jantung, serangan jantung kebanyakan disebabkan oleh penyumbatan arteri jantung oleh plak berasal dari kolesterol dan kalsium secara progresif, seperti aterosklerosis. Penyumbatan berikut mempersempit pembuluh darah sehingga aliran darah tidak bersirkulasi bersama lancar.

Di samping itu, serangan jantung terhitung lebih sering menyerang orang bersama hipertensi (tekanan darah tinggi), obesitas, atau tidak cukup menerapkan gaya hidup sehat.

American Heart Association menjelaskan bahwa biarpun beda, henti jantung dan serangan jantung saling berkaitan. Pasalnya, henti jantung mendadak dapat terjadi setelah seseorang mengalami serangan jantung. Itu artinya, serangan jantung merupakan tidak benar satu faktor pemicu henti jantung.

4. Tindakan penanganannya
Selain perbedaan tanda-tanda dan penyebab, maka dapat diperhatikan berasal dari tindakan penangannya yang berbeda.

Pada henti jantung, ahli medis akan memberi tambahan CPR (CPR/Cardiopulmonary Resuscitation) atau resusitasi jantung dan paru. Tujuannya untuk merawat darah yang memiliki kandungan oksigen tetap mengalir ke otak dan organ signifikan lainnya.

Di samping itu, orang bersama henti jantung terhitung menerima perawatan berupa defibrilasi yakni mengirimkan kejutan listrik lewat dada ke jantung sehingga jantung kembali berdetak bersama ritme normal.

Pada lebih dari satu kasus, dokter mungkin menganjurkan prosedur medis berupa operasi bypass koroner, ablasi jantung, angioplasti koroner, dan operasi korektif jantung.

Sementara pada pasien serangan jantung, dokter akan memberi tambahan obat seperti beta-blocker, aspirin, obat pengencer darah, dan obat antiplatelet.

Di samping pertolongan obat-obatan, dokter spesialis jantung terhitung menganjurkan prosedur angioplasti koroner dan operasi bypass koroner. Perawatan akan disempurnakan bersama rehabilitasi jantung untuk mendukung pasien kembali ke aktivitas normal.

Meski beda, keduanya adalah keadaan darurat
Walaupun henti jantung dan serangan jantung itu punya perbedaan, tetapi keduanya merupakan keadaan darurat yang perlu penanganan medis segera. Pasalnya, didalam lebih dari satu menit henti jantung terjadi, otak dapat mengalami rusaknya apalagi kematian.

Begitu terhitung bersama serangan jantung yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan sehat di jantung dan mengundang kematian. Jika Anda mengalami tanda-tanda yang kebanyakan menyebabkan nyeri dada dan sesak napas, langsung melakukan kontrol ke dokter. Lakukan panggilan darurat ke no 119 kecuali Anda menyaksikan seseorang mengalami isyarat henti jantung.

Penanganan yang cepat dan pas dapat mencegah rusaknya organ-organ vital, apalagi meningkatkan tingkat kelangsungan hidup pengidapnya.

Updated: November 9, 2021 — 9:15 am

Tinggalkan Balasan