Fakta Seputar Tes IQ yang Perlu Anda Tahu

Fakta Seputar Tes IQ yang Perlu Anda Tahu – Tes IQ kerap diakui sebagai ukuran penting untuk menilai tingkat kecerdasan seseorang. Ada pula yang mengganggap hasil tes IQ sebagai penentu keberhasilan dan juga minat dan bakat. Lantas, sesungguhnya apa itu tes IQ? Adakah manfaatnya? Berikut adalah berbagai fakta seputar tes IQ yang mesti Anda tahu.

Apa itu tes IQ?
Tes Intelligent Quotient merupakan penilaian yang mengukur berbagai kapabilitas kognitif seseorang. Hasil tes akan ditampilkan berupa skor sebagai ukuran kapabilitas dan potensi intelektual yang dimiliki. Sampai sementara ini, tes IQ tetap menjadi tidak benar satu tes psikologi yang paling kerap dilakukan.

Tes IQ pertama kali dibuat oleh Alfred Binet, seorang psikolog asal Prancis, pada awal abad ke-20. Bentuk tes aslinya, Stanford-Binet, tetap digunakan hingga sekarang.

Kemudian, tes ini dikembangkan kembali oleh psikolog Charles Spearman bersama konsep kecerdasan secara total atau kapabilitas mental dalam melakukan berbagai tugas kognitif.

Beberapa aspek yang dinilai juga kapabilitas berbahasa, matematika, penyimpanan memori, kecepatan dalam mengolah atau mempelajari sesutatu, pemrosesan visual, dan juga kapabilitas penalaran.

Berikut adalah tingkatan skor IQ:

69 ke bawah: Intellectual Disability (sangat rendah)
70-79: Borderline (batas faedah intelektual)
80-89: Low Average (rata-rata rendah)
90-109: Average (rata-rata)
110-119: High Average (rata-rata tinggi)
120-129: Superior (di atas rata-rata)
130 ke atas: Very Superior (cerdas)
Skor IQ yang tinggi kerap dikaitkan bersama kapabilitas akademis yang lebih tinggi. Orang-orang bersama IQ tinggi diakui lebih ringan untuk menggapai prestasi yang lebih tinggi di sekolah. Sementara itu, skor yang rendah dikaitkan bersama masalah intelektual.

Fakta yang mesti Anda sadar sebelum akan melakukan tes IQ
Sebelum memantapkan hati untuk berkutat mengisi lembar jawaban, ada lebih dari satu perihal yang mesti Anda sadar dulu soal tes IQ.

Fakta Seputar Tes IQ yang Perlu Anda Tahu

1. Tes IQ bukan cuma satu penentu kecerdasan
Memang, tes ini sanggup memberi tambahan deskripsi mengenai kapabilitas seseorang dalam bekerja atau mempelajari sesuatu.

Meski demikian, Anda tidak sanggup semuanya tergantung pada tes IQ. DATA SDY Sebab, tes ini cuma tunjukkan kecerdasan dari aspek kognitif. Sementara itu, kecerdasan tidak terbatas cuma soal logika saja, namun juga kreativitas, spiritual, empati, atau sosial, di mana hal-hal tersebut tidak sanggup diukur dalam tes IQ.

Selain itu, sebuah belajar tunjukkan bahwa latar belakang peserta tes sanggup merubah hasil tes IQ. Orang-orang yang kerap bermain gim di computer condong beroleh skor yang lebih tinggi pada tes penalaran dan memori jangka pendek. Sementara peserta tes yang miliki kasus kekhawatiran miliki hasil tes memori jangka pendek yang lebih rendah.

Ditambah lagi, kompleksitas otak manusia pada era kini udah berevolusi. Persoalan dalam tes IQ yang udah dibuat sejak bertahun-tahun lamanya kemungkinan menjadi tidak cukup relevan.

2. Skor IQ tidak mencerminkan siapa diri Anda sebenarnya
Ada orang-orang yang ber-IQ tinggi seperti Einstein, Stephen Hawking, hingga Terence Tao yang sesungguhnya sukses dan dikenal duni. Namun, skor IQ tinggi bukan jaminan bahwa seseorang pasti lebih cerdas, bahagia, waras, dan sejahtera.

Begitu pula sebaliknya. Skor IQ rendah tidak bermakna bahwa orang tersebut miliki kecerdasan terbelakang, mental terganggu, atau tidak akan sukses dalam hidupnya secara finansial. Ada juga individu yang pada teorinya juga golongan orang-orang cerdas namun miliki prestasi yang biasa saja.

Meski nilai 50 pada teorinya tunjukkan bahwa individu tersebut tergolong orang berkebutuhan tertentu (secara akademis), sesungguhnya kapabilitas mengemudi sekali pun sanggup diperoleh orang-orang yang miliki skor IQ antara 50-75.

Rata-rata orang bersama IQ rendah terbukti senantiasa sanggup sukses di bidang pekerjaannya, sanggup miliki keturunan bersama IQ umumnya atau lebih tinggi, dan biasanya sanggup hidup sukses.

3. Semakin tinggi skor IQ, tambah tinggi risiko masalah mental
Pernah memirsa film A Beautiful Mind yang dibintangi Russell Crowe? Film ini adalah sebuah biografi yang menceritakan kehidupan John Nash, pakar matematika tenar sekaligus peraih Nobel dalam bidang ekonomi yang mengidap skizofrenia.

David Foster Wallace, penulis tenar dunia juga berjuang melawan depresi sepanjang lebih dari 20 th. sebelum akan akhinya bunuh diri pada th. 2008. Kaitan antara skor tes IQ tinggi bersama risiko penyakit mental juga mencatut nama-nama seperti Abraham Lincoln, Isaac Newton, dan Ernest Hemingway.

Tidak ada yang sadar pasti apa yang membuat peningkatan risiko masalah mental pada individu yang ber-IQ tinggi. Namun, sebuah belajar mendapatkan bahwa kemungkinan perihal ini tergoda oleh gen NCS-1 yang bertanggung jawab untuk memelihara aktivitas dan kapabilitas jalinan antar saraf di otak.

Orang-orang yang cerdas miliki kuantitas reseptor NCS-1 yang lebih tinggi. Peningkatan kuantitas reseptor NCS-1 udah dikaitkan bersama risiko skizofrenia dan masalah bipolar.

Studi lain dari th. 2005 juga mendapatkan bahwa orang yang tunjukkan performa intelegensi terbaik pada tes matematika condong miliki masalah bipolar.

4. Skor tes IQ sanggup naik turun
Fakta selanjurnya, skor IQ Anda tidak akan senantiasa sama. Hasil tes IQ terlampau kemungkinan beralih sejak pertama kali Anda turut tes sementara tetap anak-anak.

Pasalnya, kecerdasan seseorang tidak cuma tergoda oleh riwayat akademis di sekolah, namun juga dari pengalaman hidup dan bagaimana Anda bersosialisasi di tengah masyarakat.

Naik turunnya skor IQ juga dikaitkan bersama pergantian otak sejalan pertambahan usia. Otak pada anak-anak yang tetap kecil belum berkembang sempurna, agar kemungkinan hasil tes IQ akan lebih rendah bila dibandingkan sementara mereka tumbuh nanti.

Lalu, teori menurut Richard Nisbett, dosen psikologi di University of Michigan, IQ sanggup beralih setiap saat. Dalam penduduk modern, kapabilitas otak pun makin tambah agar terlampau kemungkinan skor IQ meningkat 3 poin tiap 10 th. sekali.

Apapun hasilnya, tes IQ bukanlah penentu yang sanggup memprediksi era depan Anda. Sesungguhnya, karakter manusia lebih kompleks dari sekadar tingkat kecerdasan. Jadi, jangan biarkan hasil skor IQ membatasi Anda untuk menggapai hidup sukses.

Updated: November 18, 2021 — 5:52 am

Tinggalkan Balasan